Cendekia Didirikan

MENGAPA CENDEKIA DIDIRIKAN ?

1.    Ingin dibanggakan oleh guru :
Alhamdulillah, bila saya bertemua dengan guru-guru SD, di SDN dasan Menak, guru Tsanawiyah dan Aliyah saya di Darussholihin, beliau-beliau itu bilang saya bangga punya murid seperti anda, anak kampung, pengarat sapi anak petani yang hanya tamat SD bisa menjadi doktor dan gelar akademiknya banyak sekali. Saya jawab berkat bimbingan Bapak/Ibu. Tetapi sekalipun saya sudah doktor tetapi Maulana Syaikh sebagai guru besar warga Nahdlatul Wathan, belum bangga kepada muridnya bila belum mendirikan madrasah/pondok pesantren. Tahun 1992, satu bulan setelah tamat kuliah di FKIP Universitas saya mulai mengajar di MA Mu’allimin Pancor, Januari 1993, saya menjadi dosen di STKIP Hamzanwadi, dan Juli 1993, saya menjadi dosen di STIT Hamzanwadi Pancor. Di madrasah dan perguruan tinggi ini, saya bertemu dengan tiga orang guru organisasi saya, yakni Almarhum TGH. Abdul Hayyi Nu’man, Almarhum TGH. Syihabuddin Rahman, dan Bapak H. Sahafari Asy’ari. Ketiga beliau tersebut tidak pernah mengajar saya di kelas karena saya tidak pernah sekolah di Pancor. Saya hanya abituren NW melalui Pondok Pesantren Darussholihin NW Kalijaga. Tetapi saya belajar banyak tentang organisasi Nahdlatul Wathan dari ketiga beliau. Satu saat TGH. Syihabuddin Rahman bilang ke saya, “Pak Mugni, kami angkatan-angkatan awal NWDI belum merasa lengkap (sempurna) pengabdian kami kepada Maulana Syaikh sebelum bisa mendirikan madrasah sekalipun kecil-kecil. Alhamdulillah, saya sudah punya madrasah, Pak Hayyi juga sudah punya, Pak Sahafari juga sudah punya karena Maulana sangat bangga kepada muridnya yang dapat mendirikan madrasah. Bila ada muridnya yang melapor akan mendirikan madrasah sekalipun beliau sedang sungkan (sakit) maka beliau pasti cingah (bangun/seger) dan mendoakan serta bilang, “Saya akan datang ke tempatmu.” Sejak saat itu saya juga bercita-cita mendirikan madrasah. Bila tidak sampai mendirikan maka saya akan ikut membantu mendirikan sekalipun hanya sekedar mengetik atau megantar proses administrasinya. Alhamdulillah untuk yang kedua ini setelah saya tamat kuliah di Unram, beberapa sekolah yang ada di Darussholihin, sepeti SMA, M.Ts NW Kalijaga Selatan, SMK, SDI, dan TK, saya termasuk yang menggagas dan mengurus seluruh proses perijinannya sehingga terdaftar di instansi pemerintah.  Termasuk seluruh sekolah/madrasah/perguruan tinggi yang ada di Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin NW Anjani, sayalah yang mengonsep/mengetik proposal dan mengurus ijinnya dibantu oleh beberapa orang teman di bawah kontrol saya, di antaranya Pak Hambali, Dedy, Ujang, Mahrun, Sahnam, Apeng, Muzaiyin, dan lain-lain. Setelah saya tamat S.3 dan meraih gelar doktor Maret 2012, keinginan saya untuk mendirikan madarsah/pondok pesantren semakin meningkat. Tetapi madarash/pondok yang saya akan bangun sedapat mungkin ada tradisi Maulana Syaikh yang dapat diikuti. Dari hasil kajian saya selama ikut menjadi pengabdi  di NW, sedikitnya 2 hal yang saya temukan:
a)     Maulana Syaikh mendirikan NWDI/NBDI dengan modal awal sendiri. Seluruh tanah yang ada di Pancor itu milik Maulana Syaakh bukan wakaf individu/amal jamaah;
b)    Maulana Syaikh  mengurus ijin NWDI dulu ke pemerintaha Hindia Belanda baru meresmikan. Ijin NWDI, tanggal 17 Agustus 1936 dan Maulana Syaikh meresmikan berdirinya  NWDI 22  Agustus 1937.
2.  Sebagai tempat menuntut ilmu (bersekolah), berwirausaha, dan berwisata
3.  Memberikan/membuat jawaban atas penyataan yang sering saya ungkapkan bahwa orang NW  harus anak-anaknya pernah sekolah di sekolah/madarsah NW
4.  Mendirikan pondok pesantren yang mengacu pada teori pesantren bahwa dalam pesantren itu minimal ada 5 elamen, yakni kiyai/tuan guru/guru; santri, pondok/asrama, kajian kitab dan  masjid/santren.
5.  Sebagai tempat pengembangan ilmu dan teknologi
6.  Melestarikan  dan memanfaatkan potensi lokal untuk mencetak santri dan pondok pesantren mandiri;

Mungkin bapak/ibu/sementon jari bertanya mengapa namanya.....Cendekia...Lutviyah....Murni....Nahdlatul Wathan.......

0 Response to "Cendekia Didirikan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel